- Ayat ini digunakan untuk menimbulkan sesuatu tindakan.
- Perintah ditujukan kepada orang kedua dengan menggunakan kata ganti nama orang kedua (awak, kamu, engkau dan sebagainya) yang biasanya digugurkan.
- Terbahagi Kepada 4 Jenis :
1) Ayat Suruhan
2) Ayat Larangan
3) Ayat Permintaan
4) Ayat Silaan
1) Ayat Suruhan
- Ayat yang digunakan dengan tujuan memberi perintah atau arahan
- Subjek (kata ganti nama kedua) digugurkan
Contoh :
a) Tangkap penjenayah itu.
b) Tinggalkan mulut anda di sini.
c) Pergi engkau dari sini!
- Ayat-ayat suruhan juga boleh menggunakan partikel ‘lah’untuk
melembutkannya di samping menegaskan predikat
a) Ambillah wang ini
b) Awak siapkanlah kerja itu sekarang
c) Pergilah dari sini
d) Menangislah sepuas-puas hatimu
2) Ayat Larangan
- Ayat yang menggunakan kata larangan seperti jangan, usah atau tak
usah sebelum kata kerja dengan tujuan menegah seseorang
melakukan sesuatu
- Boleh menggunakan partikel ‘lah’ dan perkataan harap untuk
melembutkannya
Contoh :
a) Jangan menangis lagi
b) Usah kaupercaya kata-katanya lagi
c) Usah dikenang perkara yang lepas
d) Awak tak usahlah datang lagi
e) Harap jangan berludah
- Ada sejenis ayat larangan yang bersifat umum
3) Ayat Permintaan
- Ayat yang menggunakan kata permintaan seperti minta dan tolong
dengan tujuan memohon permintaan dan pertolongan
- Perkataan tolong dan minta kebiasaannya digunakan pada permulaan
ayat.
4) Ayat Silaan
- Ayat yang menggunakan kata silaan seperti sila atau jemput sebelum
kata kerja dengan tujuan menjemput atau mempersilakan seseorang
- Boleh menggunakan partikel ‘lah’ untuk melembutkannya
Contoh :
a) Sila makan buah-buahan itu
b) Jemput duduk
c) Silalah datang ke rumah saya
d) Jemputlah masuk
KESALAHAN DALAM AYAT PERINTAH
* Penggunaan kata silaan dalam ayat perintah.
- Tolong jangan merokok -salah
Jangan merokok -betul
- Minta tunggu di luar. -salah
Tunggu di luar. -betul
No comments:
Post a Comment